Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar dalam industri seluler di dunia. Bahkan, negara kita menurut data dari Wireless Intelligent termasuk dalam 6 besar daftar negara dengan jumlah pelanggan seluler terbanyak. Menurut data tersebut, jumlah pelanggan seluler di tanah air pada Quartal dua 2008 mencapai jumlah 116.144.392, dan berada di posisi ke-6 sebagai negara yang mempunyai pelanggan seluler paling banyak.
Sementara negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, China, menempati posisi pertama dengan jumlah sekitar 585 juta. India dan Amerika Serikat selanjutnya menguntit di posisi kedua dan ketiga dengan 291 juta dan 259 juta pelanggan.
Handphone (HP) adalah salah satu alat komunikasi yang tidak asing lagi di masyarakat, dari golongan miskin sampai golongan terkaya. Operator selular makin bertambah jumlahnya, terutama untuk wilayah sekitar Jakarta, setiap bulan ada saja promosi untuk menarik konsumen pengguna HP.
Setiap operator selular pasti punya data-data konsumennya, tetapi untuk melihat profil rumah tangga (RT) pengguna HP bisa juga berasal dari kegiatan survey BPS yaitu Susenas. Walaupun bukan data individu penduduk tetapi kita bisa melihat dalam dimensi rumah tangga. Sebagai contoh adalah data untuk wilayah DKI Jakarta. Berikut ini hanyalah gambaran kecil dari bagaimana besarnya peluang bisnis disekitar HP. Selain HPnya sendiri, tentunya pulsa adalah bisnis lain yang jauh lebih menggiurkan.
DKI Jakarta yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia merupakan propinsi yang potensial dalam penggunaan HP. RT pengguna HP pada 2006 makin bertambah dibandingkan keadaan 2005. Pada 2005 sekitar 50% RT di DKI mempunyai HP, dan meningkat manjadi 60% pada 2006. Semua wilayah di DKI ternyata pertumbuhan RT yang memiliki HP mendekati 10% setiap tahunnya, kecuali wilayah Kepulaan Seribu. RT yang mempunyai HP terbanyak adalah wilayah Jakarta Selatan (67.7%) dan jika dibandingkan tahun 2005, terjadi peningkatan 11.7%.
Karena HP sudah menjadi kebutuhan pokok berkomunikasi, RT yang mempunyai nomor HP lebih dari 1 nomor ternyata cukup banyak. Pada 2005, dari separo RT yang mempunyai HP ternyata 43%-nya mempunyai nomor HP lebih dari 1, sedangkan pada 2006 dari 60% RT yang memiliki HP, sekitar 48%-nya memiliki nomor HP lebih dari 1. Hal ini menunjukan bahwa DKI Jakarta merupakan wilayah dengan pengguna HP yang sangat potensial pasarnya.
Jika kita lihat rata-rata jumlah nomor HP per 100 orang penduduk DKI, maka pada 2006 dari 100 orang ternyata ada 27 nomor HP yang dimiliki, angka ini lebih tinggi dibanding 1 tahun sebelumnya yang hanya 24. Jakarta Selatan masih menunjukan wilayah dengan rata-rata no HP yang beredar tertinggi, tetapi Jakarta Barat dan Pusat menunjukan pertumbuhan jumlah nomor HP yang lebih tinggi dalam 1 tahun. Walaupun di masyarakat sekarang ini sudah umum seseorang mempunyai no HP lebih dari satu, tetapi statistik ini bisa menjadi gambaran kasar tentang jumlah nomor HP yang beredar di masyarakat. Angka ini juga akan meningkat jika populasi yang digunakan berdasarkan umur penduduk bukan total penduduk.
Mungkin akan menarik jika data survey tahun 2007 diketahui, sehingga kita bisa lihat apakah pertumbuhan pengguna HP akan lebih dari 10%, jika tidak maka jangan-jangan di DKI pengguna HP sudah merasa jenuh atau kemampuan beli HP untuk RT yang belum punya juga redah karena kemungkinan RT yang belum memiliki dari golongan miskin. Jika lebih dari 10%, maka bisa jadi apakah masyarakat sudah menganggap HP mejadi kebutuhan pokok? Atau daya beli RT meningkat dengan seiring makin murahnya harga HP? Teknologi berkembang cepat, sehingga HP dengan teknologi kuno akan bernilai murah, walaupun dengan teknologi HP sekuno apapun kalau masih bisa untuk telpon dan SMS, masyarakat pasti tetap ingin menggunakannya apalagi sudah berharga murah.
Inti dari tulisan diatas adalah : Handphone dan Pulsa adalah sesuatu yang begitu dekat dengan kebutuhan hidup manusia saat ini. Maka bisnis yang berkaitan dengan Handphone dan pulsa, jelas prospeknya, jelas pasarnya, jelas penggunanya. Anda tidak perlu susah-susah menjelaskan manfaat produknya, tidak perlu susah siapa calon pelanggannya. Semuanya begitu mudah dan sederhana.
Sumber: flexter4u.com
Sementara negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, China, menempati posisi pertama dengan jumlah sekitar 585 juta. India dan Amerika Serikat selanjutnya menguntit di posisi kedua dan ketiga dengan 291 juta dan 259 juta pelanggan.
Handphone (HP) adalah salah satu alat komunikasi yang tidak asing lagi di masyarakat, dari golongan miskin sampai golongan terkaya. Operator selular makin bertambah jumlahnya, terutama untuk wilayah sekitar Jakarta, setiap bulan ada saja promosi untuk menarik konsumen pengguna HP.
Setiap operator selular pasti punya data-data konsumennya, tetapi untuk melihat profil rumah tangga (RT) pengguna HP bisa juga berasal dari kegiatan survey BPS yaitu Susenas. Walaupun bukan data individu penduduk tetapi kita bisa melihat dalam dimensi rumah tangga. Sebagai contoh adalah data untuk wilayah DKI Jakarta. Berikut ini hanyalah gambaran kecil dari bagaimana besarnya peluang bisnis disekitar HP. Selain HPnya sendiri, tentunya pulsa adalah bisnis lain yang jauh lebih menggiurkan.
DKI Jakarta yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia merupakan propinsi yang potensial dalam penggunaan HP. RT pengguna HP pada 2006 makin bertambah dibandingkan keadaan 2005. Pada 2005 sekitar 50% RT di DKI mempunyai HP, dan meningkat manjadi 60% pada 2006. Semua wilayah di DKI ternyata pertumbuhan RT yang memiliki HP mendekati 10% setiap tahunnya, kecuali wilayah Kepulaan Seribu. RT yang mempunyai HP terbanyak adalah wilayah Jakarta Selatan (67.7%) dan jika dibandingkan tahun 2005, terjadi peningkatan 11.7%.
Karena HP sudah menjadi kebutuhan pokok berkomunikasi, RT yang mempunyai nomor HP lebih dari 1 nomor ternyata cukup banyak. Pada 2005, dari separo RT yang mempunyai HP ternyata 43%-nya mempunyai nomor HP lebih dari 1, sedangkan pada 2006 dari 60% RT yang memiliki HP, sekitar 48%-nya memiliki nomor HP lebih dari 1. Hal ini menunjukan bahwa DKI Jakarta merupakan wilayah dengan pengguna HP yang sangat potensial pasarnya.
Jika kita lihat rata-rata jumlah nomor HP per 100 orang penduduk DKI, maka pada 2006 dari 100 orang ternyata ada 27 nomor HP yang dimiliki, angka ini lebih tinggi dibanding 1 tahun sebelumnya yang hanya 24. Jakarta Selatan masih menunjukan wilayah dengan rata-rata no HP yang beredar tertinggi, tetapi Jakarta Barat dan Pusat menunjukan pertumbuhan jumlah nomor HP yang lebih tinggi dalam 1 tahun. Walaupun di masyarakat sekarang ini sudah umum seseorang mempunyai no HP lebih dari satu, tetapi statistik ini bisa menjadi gambaran kasar tentang jumlah nomor HP yang beredar di masyarakat. Angka ini juga akan meningkat jika populasi yang digunakan berdasarkan umur penduduk bukan total penduduk.
Mungkin akan menarik jika data survey tahun 2007 diketahui, sehingga kita bisa lihat apakah pertumbuhan pengguna HP akan lebih dari 10%, jika tidak maka jangan-jangan di DKI pengguna HP sudah merasa jenuh atau kemampuan beli HP untuk RT yang belum punya juga redah karena kemungkinan RT yang belum memiliki dari golongan miskin. Jika lebih dari 10%, maka bisa jadi apakah masyarakat sudah menganggap HP mejadi kebutuhan pokok? Atau daya beli RT meningkat dengan seiring makin murahnya harga HP? Teknologi berkembang cepat, sehingga HP dengan teknologi kuno akan bernilai murah, walaupun dengan teknologi HP sekuno apapun kalau masih bisa untuk telpon dan SMS, masyarakat pasti tetap ingin menggunakannya apalagi sudah berharga murah.
Inti dari tulisan diatas adalah : Handphone dan Pulsa adalah sesuatu yang begitu dekat dengan kebutuhan hidup manusia saat ini. Maka bisnis yang berkaitan dengan Handphone dan pulsa, jelas prospeknya, jelas pasarnya, jelas penggunanya. Anda tidak perlu susah-susah menjelaskan manfaat produknya, tidak perlu susah siapa calon pelanggannya. Semuanya begitu mudah dan sederhana.
Sumber: flexter4u.com
Bisnis kecil-kecilan dengan omset dan keuntungan maksimal
FLEXTER Sponsor ID : FB580864
Bagi yang berminat silakan hubungi kami :
Hp : 087 8600 65000 YM: tu_dy1
Website: http://myflexter.com
No comments:
Post a Comment